TASIKMALAYA – Bupati Tasikmalaya H. Ade Sugianto, S.IP, sekaligus sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya mendampingi kunjungan dan silaturahmi Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat (Jabar)/Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono, ST, di GOR Desa Rajamandala Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, Jum’at (10/06/2022) siang.

Turut mendampingi, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI H. Doni Maryadi Oekon, S, ST, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar Dr. Hj. Ineu Purwadewi Sondari, S.Sos., MM, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jabar H. Arif Rahman, dan Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya Nanang Romli, S.IP.
Dihadiri oleh Muspika Kecamatan Rajapolah, Para Kepala Desa wilayah Kecamatan Rajapolah dan Sukahening, Perangkat Desa Rajamandala, Kader Partai PDI Perjuangan Kecamatan Rajapolah, serta para tokoh dan masyarakat Desa Rajamandala.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Rajamandala Enjang Jalaludin, SH, menyampaikan, bahwa jalan yang melintasi depan Kantor Desa Rajamandala ini namanya ruas jalan Rajapolah – Calingcing (statusnya) milik Pemerintah KabupatenTasikmalaya yang begitu adanya. Sebetulnya saya selaku Kepala Desa, kalau menurut pribahasa itu ‘Asa Rawing Ceuli’ oleh warga masyarakat yang mempertanyakan tentang jalan ini.
“Alhamdulillah dalam kesepmatan sekarang ini kedatangan oleh Pak Bupati dan Bapak-bapak Dewan yang terhormat dari Pusat, Provinsi dan juga Kabupaten bisa melewati jalan itu, yang mana jalan tersebut oleh masyarakat dulu pernah Ditanami Pohon Pisang, namun sampai saat ini tidak tumbuh-tumbuh,” ucapnya.
Menurutnya, warga masyarakat khususnya di Desa Rajamandala mayoritas merupakan yang ikut mendukung dan bisa di buktikan dalam Pileg kemarin, Alhamdulillah Rajamandala salah satu Desa pemenang yang mendukung Bapak (Bupati).
“Masyarakat tidak menuntut apa-apa, namun yang pasti masyarakat memiliki harapan kepada Bupati untuk bisa menjembatani dan bisa merealisasikan untuk perbaikan jalan,” ungkapnya.
Enjang berharap kepada Anggota Dewan dari Pusat, Provinsi dan Kabupaten yang hadir dalam kesempatan ini bisa mendorong aspirasi atau keinginan masyarakat agar semua bisa terealisasi dan bisa terwujud.
“Jalan ini merupakan akses yang sangat vital, yang menghubungkan antara Kecamatan Sukahening dan Rajapolah, bahkan mulai dari pukul 01.00 WIB sudah ramai oleh masyarakat yang berlalu lintas mau berbelanja ke Pasar,” imbuhnya.
Sebenarnya ini memikul beban berat untuk menyampaikannya, namun ini adalah aspirasi masyarakat yang harus disampaikan oleh saya. Mudah-mudahan Bapak Bupati juga Dewan bisa menjembatani untuk memperjuangkan masyarakat di Kecamatan Rajapolah.
“Sekali lagi saya mengucapkan terimakasih atas kedatangannya, mudah-mudahan menjadi jembatan turunnya kebarokaran buat kita semua dan yang paling utama bisa menjembatani, memfasilitasi semua keinginan dan asprirasi dari warga masyarakat Kecamatan Rajapolah, Sukahening dan seluruhnya,” ujar Enjang.
Sementara itu, Bupati Ade mengatakan, jadi dimana-mana Bupati geus rawing ceuli kalau jalan jelek, Insyaalah di perbaiki sama Kang Ono. Ia menyampaikan sebuah istilah, ‘Raja Datang Jalan Rata, Ratu Turun Lembur Makmur’ yang datang kesini itu adalah raja PDI Perjuangan, jadi jalan kedah rata (harus bagus/mulus).
“Saya tidak akan menjanjikan tapi kalau jalan tidak di aspal, perasaan tidak mungkin. Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya hal-hal yang belum kami laksanakan dengan baik, termasuk jalan,” tutur Ade mengawali sambutannya.
Ade menjelaskan, bahwa Kabupaten Tasikmalaya adalah Kabupaten yang tingkat penghasilannya terkecil di Jawa Barat, pendapatan kita hanya Rp. 98 miliar/tahun sedangkan APBD kita lebih dari Rp. 3,6 Triliun.
“Banyak sekali pekerjaan kita yang masih perlu banyak dukungan dari semua pihak, bukan hanya Kabupaten terkecil dari segi pendapatan karena IPM kita ke 2 terbawah di Jawa Barat, sehingga perlu kerja keras dari semua pihak agar pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya betul-betul menyentuh warga masyarakat serta pembangunan yang berujung dan berakhir terhadap kesejahteraan rakyat,” paparnya.
Kabupaten Tasikmalaya hari ini memasuki RPJMN terakhir selama 5 tahun pejalanan. Saya bersyukur dan mengucapkan banyak terimakasih telah didukung oleh masyarakat termasuk Rajamandala, mudah-mudahan bukan hanya mencoblos tapi lebih daripada itu dengan do’a.
“Infrastruktur di Kabupaten Tasikmalaya 37 persen jalannya rusak berat, ini lah Tasikmalaya yang perlu kita do’akan dan perjuangkan bersama. Maka dari itu kepada Pak Doni (Wakil Ketua Komisi VII DPR RI), dengan segala kekurangan dan kerendahan hati mohon juga dibantu karena kami baru sekali berhubungan dengan Pusat dan kepada Pak Ono (Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jabar) saya mengucapkan terimakasih atas dukungannya ke Tasikmalaya,” sambungnya.
Ade menjelaskan, Kabupaten Tasikmalaya adalah sebagai satu dari 5 Kab/Kota masuk Perpres nomor 87 oleh Presiden Jokowi, yang mendapat perhatian dan bantuan dalam upaya percepatan pembangunan Jabar Selatan. Insyaallah tahun 2023, mohon do’anya kita akan mulai punya pasar.
“Karena Kabupaten Tasikmalaya tidak memiliki pasar, terminal, hotel, dan tidak memiliki pusat-pusat pertumbuhan serta pendapatannya juga kecil. Tahun 2023 Insyaalah kita punya pasar, Pak Arif (Anggota DPRD Provinsi Jabar) tolong di dukung pembangunan Terminal-nya dan dipercepat untuk warga masyarakat kita lebih baik,” ujarnya.
Saya sedang membuat Peraturan Bupati, terang dia, dimana jalan-jalan Kabupaten yang melewati desa itu bisa dikerjakan oleh Pemerintah Desa dan bisa di swadayakan. Dengan pola seperti itu Insyaallah dengan anggaran Rp. 300 miliar juga untuk pembangunan jalan Kabupaten bisa selesai.
Maka dari itu dari mulai tahun 2023 saya mengatur bantuan keuangan, jadi ada bantuan formula, bantuan kinerja, dan bantuan inovasi untuk pembangunan infrastruktur bisa dikerjakan oleh Desa dan pertanggunjawabannya oleh Desa serta nanti hasil pekerjaannya di serahkan ke Kabupaten sehingga statusnya tetap milik Kabupaten.
“Mudah-mudahan kolaborasi antara Pemdes dengan Kabupaten bisa berjalan lebih baik, sehingga permasalahan seperti tadi (jalan rusak) itu bisa teratasi,” harap Bupati Ade Sugianto.
Ketua DPD PDI Perjuangan Ono menjawab, Alhamdulillah tentang apa yang tadi disampaikan oleh Pak Kades, bahwa kalau Jalan clear.
“Pada saat tadi Pak Bupati belum datang dipinggir jalan terpangpang ada tulisan ‘Selamet Menikmati Jalan Kami’ dan ‘Memasuki Jalan Berlubang’. Rombongan kami hari ini, mereka yang menentukan kebijakan di tingkat Provinsi Jawa Barat maupun DPR RI,” ucapnya.
Kemudian, Ono meminta jawaban kesiapan realisasi untuk pembangunan ruas jalan Rajaolah – Calingcing tersebut dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar Dr. Hj. Ineu dan Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jabar H. Arif dengan memintanya naik keatas podium.
Setelah mendapat jawaban dari keduanya, Ono menyampaikan, bahwa untuk mengusulkan sebauh program sekarang ada sistem yang namanya SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah) jadi kalau diusulkan tahun ini, maka untuk tahun depan.
“Minimal ada perubahan APBD tapi ini masih wacana, kalau memang memungkinkan tidak perlu harus menunggu di tahun 2023, kita akan perjuangkan di perubahan APBD tahun 2022,” tandasnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI H. Doni menyampaikan, bahwa dari tadi yang dibahas hanya jalan, jalan, jalan.
“Kebetulan saya juga menjadi anggota Banggar di DPR RI dan ini sudah menjadi kewajiban saya untuk memperjuangkannya,” pungkas Doni.
Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan satu unit motor (Cator) sampah secara simbolis oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat (Jabar)/Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono, ST, didampingi Wakil Ketua Komisi VII DPR RI H. Doni Maryadi Oekon, S, ST, kepada Kepala Desa Rajamandala Enjang Jalaludin, SH.