Dadang Rachmat Al Faruq: Pengelolaan Sampah, Kabupaten Tasikmalaya Terburuk Ke 4 Tingkat Nasional

Inovati89.com — Kabupaten Tasikmalaya sekarang ini termasuk MISKIN dalam angka, soal PADes (Penghasilan Asli Desa) itu terendah di Jawa Barat, kita baru sekitar 300,4 Milyar sedangkan sedangkan kebutuhan Kabupaten Tasikmalaya mencapai 3,6 Triliyun jadi darimana menutupinya? ungkap anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Dadang Rachmat Al Faruq, S.Pd.I., MH, dalam sambutanya dalam pelaksanaan reses masa persidangan II tahun 2020 di Gor Desa Sukapancar, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, Rabu (19/02/2020) sore.

Puluhan Tokoh dan Masyarakat Hadir Dalam Acara Reses | Fauzi

Terpaksa Pemerintah Daerah, terang Dadang — sapaan akrab Kuda, bantuan anggaran dari Pusat, sehingga Kabupaten Tasikmalaya masih jauh untuk mandiri. Kabupaten Tasikmalaya bayak ketinggalan, khususnya dalam bidang infrastuktur, lihat dalam urusan sampah, Kabupaten Tasikmalaya merupakan terburuk rengking ke 4 dari bawah tingkat nasional.

Bacaan Lainnya

“Saya dicek ke Dinas Lingkungan Hidup dan bertanya kepada Kepala dinas, berapa kendaraan dinas pengangkut sampah? Kabupaten Tasikmalaya dari 39 Kecamatan, 351 Desa hanya ada 7 mobil truk mobil pengangkut sampah, ini kan sudah tidak akan terjangkau,” ujarnya.

Sehingga saya dari Komisi III mengajukan, silahkan Desa-desa dari 351 desa itu harus kebagian 1 unit mobil truk setiap desa agar sampah tidak berantakan dimana-mana. tambahnya.

Menurut Dadang, Tasikmalaya itu daerah Santri tapi urusan sampahnya urutan ke 4 tingkat nasional, dan narkotikanya rengking ke 7 di Jawa Barat, tapi dalam kemajuan Pemerintahan baik itu infrastuktur maupun sistem Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya, ada diurutan ke 2 dari 27 Kabupaten.

“Tapi sayang urutan keduanya itu, bukan terbaik tapi terburuk. Ini adalah tangtangan bagi Kita, bagi anggota Legislatif, Kepala desa, RT, RW dengan masyarakat semuanya. Kita harus bersatu untuk membangun, satu pemikiran, satu jalan, dan satu tujuan, bukan hanya bisa mengkeritik orang lain sementara diri kita tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya.

Jangan bertanya Pemerintah Kabupaten memberi apa kepada kita, tapi kita harus bisa bermanfaat untuk masyarakat dan Pemerintahan, apa yang diberikan untuk kemajuan daerah kita semua. tegas Dadang.

Dalam kegiatan reses tersebut dihadiri Kepala Desa Sukapancar Agus Salim — sapaan akrab Asep, Ketua BPD, Tokoh agama, Tokoh pemuda, Tokoh perempuan, Tokoh masyarakat dan Masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *