PPKM Naik Lagi Level 3, Pemkab Ciamis Gelar Rakor Penanganan Covid-19

Bupati Herdiat Sunarya (sisi kiri) didampingi Wakil Bupati Yana D. Putra (tengah) dan Sekda Kab. Ciamis (sisi kanan). Foto/dok : Humas Ciamis. //Pewarta - Fauzi

CIAMIS — Sebelumnya berada di status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, dan saat ini naik lagi ke level 3. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis menggelar rapat koordinasi (Rakor) Covid-19 di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Kamis (7/10/2021).

Hal tersebut terjadi karena penambahan indikator target vaksinasi yang diatur dalam Inmendagri Inmendagri 47/2021 dan mulai diberlakukan sejak 5 Oktober 2021 lalu.

Bacaan Lainnya

“Sesuai dengan surat dari Satgas Covid Pusat nomor 47 tahun 2021, bahwa level Covid-19 Kabupaten Ciamis berubah menjadi level 3. Naiknya status tersebut dikarenakan perubahan mekanisme sistem penilaian yang diatur dalam Inmendagri nomor 47/2021 yang mengharuskan tercapainya standar target vaksinasi setiap daerah,” ungkap Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dalam arahannya pada kegiatan Rakor penanganan Covid-19.

Perlu diketahui, terang Herdiat, dalam Inmendagri 47/2021 penilaian penetapan status level penanganan Covid19 ditambahkan dengan indikator capaian total vaksinasi dosis 1 dan vaksinasi dosis 1 lanjut usia (Lansia) di atas 60 tahun dari target vaksinasi.

“Ketentuan penurunan level Kabupaten/Kota dari level 3 menjadi level 2 dengan capaian total vaksinasi dosis 1 minimal sebesar 50 persen dan capaian vaksinasi dosis 1 lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun minimal sebesar 40 persen.

Kemudian, penurunan level Kabupaten/Kota dari level 2 menjadi level 1 dengan capaian total vaksinasi dosis 1 minimal sebesar 70 persen dan capaian vaksinasi dosis 1 lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun minimal sebesar 60 persen,” paparnya.

Menurutnya, meski naik menjadi level 3 bahwa kasus konfirmasi positif di Kabupaten Ciamis terus mengalami penurunan. Sebagaimana data terhitung tanggal 7 Oktober 2021 tercatat 15.570 orang, dan yang positif aktif 33 orang.

Sementara untuk yang dirawat ada 9 orang diantaranya 1 orang di RSUD Kawali, dan 8 orang lainnya tersebar di rumah sakit di Ciamis. Untuk yang melaksanakan isolasi mandiri ada 24 orang. Kemudian yang sembuh dari Covid-19 tercatat 15.112 orang dan meninggal dunia ada di 425 orang.

“Kalau dari segi data kita masih layak di level 2, namun karena mekanisme penilaiannya berubah yang mana pelaksanaan vaksinasi yang harusnya di bulan oktober mencapai 50 persen, sementara Ciamis baru bisa mencapai 26 persen.

Keterlambatan kita ini dikarenakan keterbatasan persediaan vaksin dan jumlah target vaksinasi yang tinggi. Hal ini menjadi berat bagi kita semua, terutama masyarakat dimana harus kembali di PPKM level 3,” jelasnya.

Herdiat menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik berlebihan dengan kenaikan status menjadi level 3, karena tidak akan seketat PPKM Level 3 yang telah dilaksanakan sebelumnya.

“Kita akan tetap melaksanakan PPKM, namun tidak seketat PPKM Level 3 yang lalu,” imbuhnya.

Ia berharap agar para ASN, TNI, Polri dan semua komponen termasuk Camat dan Kades agar fokus pada dua hal yakni pelaksanaan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan.

“Diharapkan kepada semua pejabat di lingkup Pemkab Ciamis untuk sama-sama memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, tentang vaksinasi dan pemakaian penerapan protokol kesehatan secara ketat,” ujarnya.

Dalam upaya penanganan Covid-19 di Kabupaten Ciamis, Herdiat mengaku telah menginstruksikan Dinas teknis terkait untuk terus meningkatkan 3T (tracing, tracking, treatment) dan isolasi bagi yang terkonfirmasi. Ia pun akan melakukan strategi vaksinasi dengan prioritas daerah padat dengan kasus Covid-19.

“Upaya mencapai target vaksinasi, kita telah melakukan percepatan vaksinasi melalui vaksinasi untuk lanjut usia dengan vaksin road to desa supaya capaian lanjut usia bisa mencapai 40%. Sementara untuk mengejar target 50% vaksinasi masyarakat akan dilakukan dengan penjadwalan yang dilakukan di setiap Kecamatan, tentunya dengan memperhatikan ketersediaan vaksin yang ada,” ucapnya.

Antusiasme masyarakat Ciamis akan pelaksanaan vaksinasi sangat tinggi, hal tersebut terbukti dengan kegiatan vaksinasi yang selalu melebih kapasitas yang ditentukan.

“Terkait supply vaksin perlu protes kepada Pemerintah Pusat atau provinsi, karena pemberiannya tidak melihat kondisi objektif daerahnya. Ciamis memiliki penduduk yang padat, seharusnya dosis yang diterima tidak disamakan dengan Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk di bawahnya,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati Herdiat pun mengapresiasi para vaksinator yang telah lelah melaksanakan vaksinasi secara maraton. Ia juga mengapresiasi kepada para tenaga medis yang telah berjuang terus melayani masyarakat untuk memerangi Covid-19.

“Saya sangat apresiasi akan perjuangan para tim vaksinator dan tenaga medis dalam pelaksanaan penanganan Covid-19. Semoga terus diberikan kesehatan dan semangat berjuang sampai pandemi usai,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *